Dalam hal keimanan terhadap para Nabi, umat Islam bersikap
pertengahan antara Yahudi dan Nashrani. Umat Yahudi membunuh nabi-nabi
mereka, mencela mereka, serta berpaling dan sombong dengan tidak mau
mengikuti ajaran mereka. Sedangkan umat Nashrani mereka bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap Nabi mereka. Mereka menjadikannya sebagai sesembahan selain Allah. Mereka menjadikan al Masih ‘alaihis salaam sebagai Tuhan.
Sikap umat Islam pertengahan di antara keduanya. Umat Islam
mendudukkan nabi-nabi mereka sesuai dengan kedudukannya. Umat Islam
senantiasa menolong nabi-nabi mereka, mengagungkan mereka, membenarkan
mereka, mencintai mereka, mentaati mereka, serta mengimani bahwa mereka
semua adalah hamba Allah sekaligus rasul yang memberi peringatan dan
kabar gembira. Umat Islam tidak bersikap berlebih-lebihan sampai
menyembah mereka dan menjadikan mereka sebagai sesembahan selain Allah
karena para nabi tidaklah mengetahui yang ghaib, dan mereka juga sedikit
pun tidak dapat memberikan manfaat dan mudhorot (bahaya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar