Jumat, 16 Maret 2012
Upaya Yahudi dalam menghalangi dakwah Islam di masa awal perkembangan dakwah islam dan cara mereka dalam hal ini.
Pemboikotan (embargo) Ekonomi: Kaum muslimin ketika
awal perkembangan islam di Madinah sangat lemah perekonomiannya. Kaum
muhajirin datang ke Madinah tidak membawa harta mereka dan kaum Anshor
yang menolong mereka pun bukanlah pemegang perekonomian Madinah. Oleh
karena itu Yahudi menggunakan kesempatan ini untuk menjauhkan kaum
muslimin dari agama mereka dan melakukan embargo ekonomi. Para pemimpin
Yahudi enggan membantu perekonomian kaum muslimin dan ini terjadi ketika
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mengutus Abu Bakar
menemui para pemimpin Yahudi untuk meminjam dari mereka harta yang
digunakan untuk membantu urusan beliau dan berwasiat untuk tidak berkata
kasar dan tidak menyakiti mereka bila mereka tidak memberinya. Ketika
Abu Bakar masuk Bait Al Midras (tempat ibadah mereka) mendapati mereka
sedang berkumpul dipimpin oleh Fanhaash –tokoh besar bani Qainuqa’- yang
merupakan salah satu ulama besar mereka didampingi seorang pendeta
yahudi bernama Asy-ya’. Setelah Abu Bakar menyampaikan apa yang
dibawanya dan memberikan surat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam
kepadanya. Maka ia membaca sampai habis dan berkata: Robb kalian butuh
kami bantu! Tidak hanya sampai disini saja, bahkan merekapun enggan
menunaikan kewajiban yang harus mereka bayar, seperti hutang, jual beli
dan amanah kepada kaum muslimin. Berdalih bahwa hutang, jual beli dan
amanah tersebut adanya sebelum islam dan masuknya mereka dalam islam
menghapus itu semua. Oleh karena itu Allah berfirman:Di antara Ahli
Kitab ada orang yang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang
banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang
jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya
kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu
lantaranmereka mengatakan:”Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang
ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. (Qs. 3:75)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar